- Agama
Memang pendapat karl Marx tidak sepenuhnya salah. Toh ia menarik kesimpulan demikian dari hasil pengamatanya pada masyarakat eropa pasca renaisance.Dimana kaum buruh dikontrol menggunakan dalil agama. Mereka dijejali paham bahwa menjadi buruh adalah takdir dan takdir itu keputusan Tuhan dan Keputusan Tuhan tidak bisa dirubah.Titik. Maka dari itu Karl Marx menyimpulkan (pada watu itu) agama merupakan candu yang digunakan untuk membius kaum buruh agar tidak memiliki keinginan untuk maju,agar kaum buruh tetap tertindas dan agar kaum buruh tidak melawan para pemilik modal apabila diperlakukan sewenang-wenang.
Pasca SMA :What were written in Qoran and what the last phrophet had done.
- Cita-cita
Aku sendiri bingung ketika orang bertanya apa cita-citaku. Cita-cita adalah hal yang aneh menurutku. Seakan-akan ia hidup. Cita-cita juga memiliki kemampuan untuk memperbarui diri ketika ia didekati. Seperti kata Mario teguh, meskipun seseorang bercita-cita akan berhenti bekerja ketika mendapat uang 1 milyar, toh ketika ia mendapat uang sebanyak itu ia tetap saja tidak berhenti bekerja. Malahan ia jadi semakin giat bekerja karena seseorang akan berpikir jika 1 millyarpun bisa didapat, 2 millyar tentu bukanlah hal yang sulit. Yah begitulah cita-cita, semakin kita mengejarnya ia akan berubah menjadi hal yang lain lagi. Seakan-akan ia punya bakat untuk terus berubah menjadi sesuatu yang baru ketika kita telah mendekatinya,hingga pada akhirnya aku sadar kalau aku tidak akan pernah sampai pada suatu cita-cita yang ideal. Hari ini mungkin aku berpikir hidup dengan gaji 10 juta per bulan adalah cukup,karena sekarang aku Cuma hidup dengan biaya 1 jt per bulan. Tetapi mungkin saja aku berubah pikiran ketika aku telah sampai pada pencapaian tersebut(sudah memiliki pendapatan 10 jt per bulan). Bisa jadi 10 juta mungkin kurang dan 20 juta lah yang ideal.
Sejak saat itu aku mulai sadar bahwa cita-citaku adalah apa yang harus kulakukan hari ini. Dari mulai membuka mata sampai kembali tidur dimalam hari. Tanpa berasumsi tentang apa yang akan terjadi padaku esok hari. Hari esok adalah cita-cita untuk hari esok, jadi tidak perlu dipikirkan hari ini. Berkonsentrasi penuh pada apa yang sedang ku kerjakan hari ini itulah yang terpenting.Selebihnya, siapa peduli.
Jangan penah kawatir kelaparan atau bermasa depan suram. Bahkan seekor cicak pun tidak pernah takut menghadapi hidupnya.Padahal makananya adalah nyamuk. Nyamuk itu terbang sementara cicak tidak. Lebih parah lagi cicak tidak memiliki cukup akal seperti manusia. Ia juga tidak bisa membuat perangkap nyamuk untuk mempermudah proses berburu. Tapi toh, ia tetap survive. Ia juga tidak pernah memikirkan apa yang akan dia lakukan beberapa tahun kedepan. Yang ada dalam kepala cicak mungkin Cuma “harus berdiam dimanakah aku agar dapat nyamuk hari ini”. Itu saja,dan terbukti cicak mampu bertahan melewati ganasnya seleksi alam sampai hari ini.Apalagi kita yang memiliki akal yang sempurna.
- Cinta
Cinta juga merupakan Topik abadi sepanjang masa dari jaman Siti hawa vs Adam, Yusuf vs Zulaikha, Laila vs Majnun Qais, Romeo vs Juliet, Caesar vs cleopatra, Herida vs (........) sampai manusia terakhir yang tinggal dibumi. Mungkin juga diakhirat masih ada yang membicarakanya. Jika aku punya kesempatan, kelak aku ingin menulis tentang kisah cinta alam akhirat. Mungkin menarik. Bisa jadi aku menjadi penulis pertama disana(dari golongan manusia). Kalau aku bingung terhadap sesuatu, aku bisa langsung menanyakanya pada Tuhan. Sungguh, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan pada Tuhan.
Pasca SMA
Cinta adalah penantian sampai lulus kuliah dan setelah mendapatkan penghasilan yang layak untuk memberi makan sekurang-kurangnya 4 mulut manusia.Diri sendiri,istri dan 2 anak. Percayalah, romeo dan juliet pun akan saling meludahi satu sama lain jika dua hari berkencan tanpa makanan. Cinta juga merupakan kesiapan secara materi untuk membeli sebidang tanah beserta bangunanya lengkap dengan berbagai perabot rumah tangga dari A-Z. Cinta adalah keadaan dimana seseorang tetap tersenyum walaupun dihadapkan dengan tagihan listrik, telfon, air, uang belanja, uang saku anak-anak, dan kebutuhan-kebutuhan tak terduga lainya yang tidak akan terpenuhi hanya dengan kata-kata “I love you”.
Cinta juga bukan sekedar melihat lawan jenis yang secara fisik menarik, kemudian saling pandang lebih dari tiga detik, mengajaknya berkenalan, bertukar nomer telfon dan pergi bersama beberapa hari kemudian. Pada akhirnya Setelah beberapa bulan berpisah karena mendapati seseorang yang secara fisik lebih menawan atau karena menganggap dirinya hebat apabila memiliki daftar mantan pacar yang banyak. Bukan demikian. Cinta itu menuntut kesiapan psikologis untuk tidak bosan pada satu orang yang pada pagi hari setelah bangun tidur sampai malam hari menjelang tidur kita melihatnya. Siap menerima kalau tiba-tiba bertambah gendut pasca melahirkan anak-anak. Atau menjadi jelek karena himpitan ekonomi.
Cinta adalah suatu keadaan dimana terdapat kesamaan tujuan hidup, latar belakang pendidikan, track record keagamaan dan kesetaraan finansial. Seorang dokter dari keluarga baik-baik yang menikahi gadis miskin urakan hanya ada di acara FTV. Itu pun sudah didramatisasi sedemikian rupa sehingga dengan berbagai macam kebetulan dua orang ini jatuh cinta. Bagiku itu menggelikan. Apalagi jika ada orang yang sedemikian percayanya dengan cerita-cerita cinta di televisi. Memang cinta itu buta buktinya ketika seseorang bercinta mereka saling mer*ba, hahahahahaha...opppss bukan itu maksudnya. Ok aku ralat deh... meskipun cinta itu buta, namun cinta juga tidak sebuta itu sehingga seseorang tidak bisa membedakan mana orang yang tepat untuk dirinya dan mana yang tidak. Begitu pula seorang lintah darat tak tau adat yang menikahi perempuan sholehah. Yang demikian hanya ada dalam sinetron religi. Pada kenyataanya, hati itu seperti geng. Jika keduanya tidak satu tujuan dan berbeda pandangan, pasti tidak akan akur. Bukankah geng-geng disekolah demikian. Misalnya, anak-anak remas tidak akan betah berlama-lama duduk dengan murid-murid pembangkang yang kerjaanya gaduh, membolos, merokok dikantin dan melanggar peraturan. Jadi dua manusia yang berbeda pandangan hidup hampir mustahil untuk disatukan.
Cinta adalah perumpamaan kerjasama antara pilot dan co-pilot. Keduanya saling melengkapi dan tidak boleh berbeda tujuan. Perbedaan memang akan selalu ada. Namun perbedaan tersebut hanya pada taraf bagaimana mencapai tujuan akhir. misalnya tujuan akhirnya adalah tokyo. Kedua pengemudi pesawat ini sama-sama ingin kesana. Hanya saja salah satu dari pasangan akan menempuh jalan yang berbeda untuk sampai kesana. Tergantung dari pengalaman dan tingkat pengetahuan. Disinilah latar belakang pendidikan berperan.
Someone outside there
All about her. Yang membuatku tau bahwa malihat seseorang tidak Cuma dari tampang,tetapi dari personality, physicality and religion (yah sama aja...ujung2nya tampang ikutan juga). Yang membuatku tau bahwa kebahagiaan adalah ketika kita mampu membahagiakan orang lain. Yang membuatku berpikir bahwa lulus dengan predikat memuaskan (kalo bisa sih dg pujian alias Cum laude. Horeeee.......) adalah harga mati (tengsin donk klo nilainya lebih rendah dari dia). Yang membuatku berpikir bahwa mendapatkan pekerjaan yang layak (setelah lulus) adlah harga mati (Ga punya muka mendekatinya klo nganggur). Yang menasehatiku kalau pacaran itu tidak baik, Yang baik adalah menikah dulu baru kemudian boleh berpacaran,tentu saja dengan suami/istrinya. (anehnya, meskipun menasehatiku sambil lalu,tetapi dampaknya terasa seakan-akan ia baru saja mengucapkanya beberapa menit yang lalu.Padahal orang tuaku menasehatiku demikian berkali-kali, tetapi Cuma masuk telinga kiri keluar lewat telinga kanan). Yang jelas, seseorang yang pantas untuk ditunggu dengan sepenuh hati. Dan yang pasti dia telah mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada bumi dan seisinya karena telah menjadi penyebab kembalinya seorang hamba Tuhan yang tersesat kejalan yang lurus . Sayangnya perempuan baik semacam itu hanya pantas untuk orang baik, bukan orang yang sedang belajar menjadi orang baik.
Tapi aku bersyukur,seandainya aku tidak pernah tinggal bersama penyamun, sebagai penyamun dan disarang penyamun, tentu aku tidak akan sampai pada pemahaman yang seperti sekarang ini. Pemahaman bahwa menjadi durhaka dan membangkang itu bukanlah hal yang baik. Aku memahaminya dengan logikaku sendiri, bukan dari pelajaran PAI atau PPKN. Aku jadi paham betul bahwa keluar dari lingkaran setan bukanlah suatu perkara gampang. Tidak sekedar mengatakan “aku berhenti” lantas kau benar-benar keluar dari lingkaran setan. Ada banyak cacian, godaan untuk kembali lagi dan isolasi karena kamu benar-benar menjadi manusia baru. Dan itu semua tidak selesai dalam waktu sebulan dua bulan.