Senin, 18 Juli 2011

Agama,Cita-cita dan Cinta

  • Agama
Waktu SMA : Terinspirasi oleh Karl Marx yang mengatakan bahwa agama adalah Candu bagi rakyat. Kupikir agama itu semacam rumah sakit. Sesuatu yang tenang, bersih dan tempat menyembuhkan diri ketika luka menggores hati.Mendatangi agama ketika terluka dan kemudian meninggalkanya ketika luka itu pulih. Bukankah demikian hakikat dari rumah sakit?

Memang pendapat karl Marx tidak sepenuhnya salah. Toh ia menarik kesimpulan demikian dari hasil pengamatanya pada masyarakat eropa pasca renaisance.Dimana kaum buruh dikontrol menggunakan dalil agama. Mereka dijejali paham bahwa menjadi buruh adalah takdir dan takdir itu keputusan Tuhan dan Keputusan Tuhan tidak bisa dirubah.Titik. Maka dari itu Karl Marx menyimpulkan (pada watu itu) agama merupakan candu yang digunakan untuk membius kaum buruh agar tidak memiliki keinginan untuk maju,agar kaum buruh tetap tertindas dan agar kaum buruh tidak melawan para pemilik modal apabila diperlakukan sewenang-wenang.
Pasca SMA :What were written in Qoran and what the last phrophet had done.
  • Cita-cita
Aku sendiri bingung ketika orang bertanya apa cita-citaku. Cita-cita adalah hal yang aneh menurutku. Seakan-akan ia hidup. Cita-cita juga memiliki kemampuan untuk memperbarui diri ketika ia didekati. Seperti kata Mario teguh, meskipun seseorang bercita-cita akan berhenti bekerja ketika mendapat uang 1 milyar, toh ketika ia mendapat uang sebanyak itu ia tetap saja tidak berhenti bekerja. Malahan ia jadi semakin giat bekerja karena seseorang akan berpikir jika 1 millyarpun bisa didapat, 2 millyar tentu bukanlah hal yang sulit. Yah begitulah cita-cita, semakin kita mengejarnya ia akan berubah menjadi hal yang lain lagi. Seakan-akan ia punya bakat untuk terus berubah menjadi sesuatu yang baru ketika kita telah mendekatinya,hingga pada akhirnya aku sadar kalau aku tidak akan pernah sampai pada suatu cita-cita yang ideal. Hari ini mungkin aku berpikir hidup dengan gaji 10 juta per bulan adalah cukup,karena sekarang aku Cuma hidup dengan biaya 1 jt per bulan. Tetapi mungkin saja aku berubah pikiran ketika aku telah sampai pada pencapaian tersebut(sudah memiliki pendapatan 10 jt per bulan). Bisa jadi 10 juta mungkin kurang dan 20 juta lah yang ideal.

Sejak saat itu aku mulai sadar bahwa cita-citaku adalah apa yang harus kulakukan hari ini. Dari mulai membuka mata sampai kembali tidur dimalam hari. Tanpa berasumsi tentang apa yang akan terjadi padaku esok hari. Hari esok adalah cita-cita untuk hari esok, jadi tidak perlu dipikirkan hari ini. Berkonsentrasi penuh pada apa yang sedang ku kerjakan hari ini itulah yang terpenting.Selebihnya, siapa peduli.

Jangan penah kawatir kelaparan atau bermasa depan suram. Bahkan seekor cicak pun tidak pernah takut menghadapi hidupnya.Padahal makananya adalah nyamuk. Nyamuk itu terbang sementara cicak tidak. Lebih parah lagi cicak tidak memiliki cukup akal seperti manusia. Ia juga tidak bisa membuat perangkap nyamuk untuk mempermudah proses berburu. Tapi toh, ia tetap survive. Ia juga tidak pernah memikirkan apa yang akan dia lakukan beberapa tahun kedepan. Yang ada dalam kepala cicak mungkin Cuma “harus berdiam dimanakah aku agar dapat nyamuk hari ini”. Itu saja,dan terbukti cicak mampu bertahan melewati ganasnya seleksi alam sampai hari ini.Apalagi kita yang memiliki akal yang sempurna.

  • Cinta
Waktu SMA : Cinta adalah kata kerja yang berarti menyukai sesuatu atau seseorang. Sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan suka terhadap lawan jenis dengan cara yang melampaui batas , berlebihan dan penuh bualan. Sering diartikan secara sempit dan dihubung-hubungkan dengan pacaran. Definisi dari pacaran itu sendiri adalah suatu bentuk usaha pemenuhan kebutuhan biologis, oleh makhluk biologis, menggunakan cara-cara biologis dan  melalui makhluk biologis lain  yang sudah sama-sama memasuki masa pubertas atau lebih tua dari itu. Memang agak sinting, namun begitulah hal yang bisa kupetik dari lingkungan sekitar kala itu yang memang dipenuhi orang-orang sinting. Bagiku menjadi sinting bukanlah masalah,selama diimbangi dengan ilmu dan kreativitas. Jika tidak, percayalah kalau kau akan sinting beneran.  Pacaran adalah semacam legitimasi publik, bahwasanya seseorang sudah sah mengajak pergi lawan jenisnya, berkencan,dan berbuat sesuatu yang tidak boleh diceritakan pada anak dibawah 17 tahun, asalkan sudah berstatus pacar. Ini benar-benar konyol. Lantas untuk apa ada pernikahan kalau seseorang bisa dengan seenaknya pegang sana, pegang sini hanya dengan berpacaran.

Cinta juga merupakan Topik abadi sepanjang masa dari jaman Siti hawa vs Adam, Yusuf vs Zulaikha, Laila vs Majnun Qais, Romeo vs Juliet, Caesar vs cleopatra, Herida vs (........) sampai manusia terakhir yang tinggal dibumi. Mungkin juga diakhirat masih ada yang membicarakanya. Jika aku punya kesempatan, kelak aku ingin menulis tentang kisah cinta alam akhirat. Mungkin menarik. Bisa jadi aku menjadi penulis pertama disana(dari golongan manusia). Kalau aku bingung terhadap sesuatu, aku bisa langsung menanyakanya pada Tuhan. Sungguh, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan pada Tuhan.

Pasca SMA

Cinta adalah penantian sampai lulus kuliah dan setelah mendapatkan penghasilan yang layak untuk memberi makan sekurang-kurangnya 4 mulut manusia.Diri sendiri,istri dan 2 anak. Percayalah, romeo dan juliet pun akan saling meludahi satu sama lain jika dua hari berkencan tanpa makanan. Cinta juga merupakan kesiapan secara materi untuk membeli sebidang tanah beserta bangunanya lengkap dengan berbagai perabot rumah tangga dari A-Z. Cinta adalah keadaan dimana seseorang tetap tersenyum walaupun dihadapkan dengan tagihan listrik, telfon, air, uang belanja, uang saku anak-anak, dan kebutuhan-kebutuhan tak terduga lainya yang tidak akan terpenuhi hanya dengan kata-kata “I love you”.

 Cinta juga  bukan sekedar melihat lawan jenis yang secara fisik menarik, kemudian saling pandang lebih dari tiga detik, mengajaknya berkenalan, bertukar nomer telfon dan pergi bersama beberapa hari kemudian. Pada akhirnya Setelah beberapa bulan berpisah karena mendapati seseorang yang secara fisik lebih menawan atau karena menganggap dirinya hebat apabila memiliki daftar mantan pacar yang banyak. Bukan demikian. Cinta itu menuntut kesiapan psikologis untuk tidak bosan pada satu orang yang pada pagi hari setelah bangun tidur sampai malam hari menjelang tidur kita melihatnya. Siap menerima kalau tiba-tiba bertambah gendut pasca melahirkan anak-anak. Atau menjadi jelek karena himpitan ekonomi.

            Cinta adalah suatu keadaan dimana terdapat kesamaan tujuan hidup, latar belakang pendidikan, track record keagamaan dan kesetaraan finansial. Seorang dokter dari keluarga baik-baik yang menikahi gadis miskin urakan hanya ada di acara FTV. Itu pun sudah didramatisasi sedemikian rupa sehingga dengan berbagai macam kebetulan dua orang ini jatuh cinta. Bagiku itu menggelikan. Apalagi jika ada orang yang sedemikian percayanya dengan cerita-cerita cinta di televisi. Memang cinta itu buta buktinya ketika seseorang bercinta mereka saling mer*ba, hahahahahaha...opppss bukan itu maksudnya. Ok aku ralat deh... meskipun cinta itu buta, namun cinta juga tidak sebuta itu sehingga seseorang tidak bisa membedakan mana orang yang tepat untuk dirinya dan mana yang tidak. Begitu pula seorang lintah darat tak tau adat yang menikahi perempuan sholehah. Yang demikian hanya ada dalam sinetron religi. Pada kenyataanya, hati itu seperti geng. Jika keduanya tidak satu tujuan dan berbeda pandangan, pasti tidak akan akur. Bukankah geng-geng disekolah demikian. Misalnya, anak-anak remas tidak akan betah berlama-lama duduk dengan murid-murid pembangkang yang kerjaanya gaduh, membolos, merokok dikantin dan melanggar peraturan.  Jadi dua manusia yang berbeda pandangan hidup hampir mustahil untuk disatukan.

Cinta adalah perumpamaan kerjasama antara pilot dan co-pilot. Keduanya saling melengkapi dan tidak boleh berbeda tujuan. Perbedaan memang akan selalu ada. Namun  perbedaan tersebut hanya pada taraf bagaimana mencapai tujuan akhir. misalnya tujuan akhirnya adalah tokyo. Kedua pengemudi pesawat ini sama-sama ingin kesana. Hanya saja salah satu dari pasangan akan menempuh jalan yang berbeda untuk sampai kesana. Tergantung dari pengalaman dan tingkat pengetahuan. Disinilah latar belakang pendidikan berperan.

Someone outside there

All about her. Yang membuatku tau bahwa malihat seseorang tidak Cuma dari tampang,tetapi dari personality, physicality and religion (yah sama aja...ujung2nya tampang ikutan juga). Yang membuatku tau bahwa kebahagiaan adalah ketika kita mampu membahagiakan orang lain. Yang membuatku berpikir bahwa lulus dengan predikat memuaskan (kalo bisa sih dg pujian alias Cum laude. Horeeee.......) adalah harga mati (tengsin donk klo nilainya lebih rendah dari dia). Yang membuatku berpikir bahwa mendapatkan pekerjaan yang layak (setelah lulus) adlah harga mati (Ga punya muka mendekatinya klo nganggur). Yang menasehatiku kalau pacaran itu tidak baik, Yang baik adalah menikah dulu baru kemudian boleh berpacaran,tentu saja dengan suami/istrinya. (anehnya, meskipun menasehatiku sambil lalu,tetapi dampaknya terasa seakan-akan ia baru saja mengucapkanya beberapa menit yang lalu.Padahal orang tuaku menasehatiku demikian berkali-kali, tetapi Cuma masuk telinga kiri keluar lewat telinga kanan). Yang jelas, seseorang yang pantas untuk ditunggu dengan sepenuh hati. Dan yang pasti dia telah mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada bumi dan seisinya karena telah menjadi penyebab kembalinya seorang hamba Tuhan yang tersesat kejalan yang lurus . Sayangnya perempuan baik semacam itu hanya pantas untuk orang baik, bukan orang yang sedang belajar menjadi orang baik.

Tapi aku bersyukur,seandainya aku tidak pernah tinggal bersama penyamun, sebagai penyamun dan disarang penyamun, tentu aku tidak akan sampai pada pemahaman yang seperti sekarang ini. Pemahaman bahwa menjadi durhaka dan membangkang itu bukanlah hal yang baik. Aku memahaminya dengan logikaku sendiri, bukan dari pelajaran PAI atau PPKN. Aku jadi paham betul bahwa keluar dari lingkaran setan bukanlah suatu perkara gampang. Tidak sekedar mengatakan “aku berhenti” lantas kau benar-benar keluar dari lingkaran setan. Ada banyak cacian, godaan untuk kembali lagi dan isolasi karena kamu benar-benar menjadi manusia baru. Dan itu semua tidak selesai dalam waktu sebulan dua bulan.

Minggu, 17 Juli 2011

APA arti KEhidupan ITU?

Ketahuilah, sesungguhanya kehidupan dunia itu
hanyalah permainan dan senda gurauan,
perhiasan dan saling berbangga di antara kamu
serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan,
seperti hujan yang tanam – tanamannya mengagumkan para petani;
kemudian ( tanaman ) itu menjadi kering
dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras
dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.
Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu

Inspirational love story

(Dedicated to a friend of mine, May you live in happy.....)

Kehidupan  pernikahan  kami  awalnya  baik2  saja  menurutku.  Meskipun  menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic. Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itu pun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang. Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluar pun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
Kalau  hari  libur,  dia  lebih  sering  hanya  tiduran  di  kamar,  atau main  dengan  anak2 kami,  dia  jarang  sekali  tertawa  lepas.  Karena  dia  sangat  pendiam,  aku  menyangka  dia memang tidak suka tertawa lepas. Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan  kami.
Sampai  suatu  ketika,  di  suatu  hari  yang  terik,  saat  itu  suamiku  tergolek sakit di rumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan di rumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah. Meisha  tidak secantik aku, dia begitu sederhana,  tapi aku  tidak pernah melihat mata yang  begitu  cantik  seperti  yang  dia miliki. Matanya  bersinar  indah,  penuh  kehangatan  dan penuh  cinta,  ketika  dia  berbicara,  seakan2  waktu  berhenti  berputar  dan  terpana  dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang,  laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.
Meisha  tidak pernah kenal dekat dengan Mario  selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita  Mario  sangat  pendiam,  sehingga  jarang  punya  teman  yang  akrab.  5  bulan  lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang  bekerja  di  advertising  akhirnya  bertemu  dengan Mario  yang  sedang  membuat  iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja. Aku mulai mengingat 2-5 bulan  lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering  tertawa  lepas. Tapi di saat  lain, dia sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya, “Hai Rima,  kenapa  dengan  anak  sulungmu  yang  nomor  satu  ini?  tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya”, lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi  Mario,  tiba2  saja  sepiring  nasi  itu  sudah  habis  ditangannya.  Dan….aku  tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun! Hatiku  terasa sakit,  lebih sakit dari ketika dia membalikkan  tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi  caesar  ketika  aku melahirkan  anaknya. Lebih  sakit  dari  rasa  sakit,  ketika  dia  tidak
mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia  tidak pulang ke rumah saat ulang  tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku. Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia  bisa  hadir  tiba2, membawakan  donat  buat  anak2,  dan membawakan  eggrol  kesukaanku.
Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2. Aku  tidak  pernah  bertanya,  apakah  suamiku mencintai  perempuan  berhati  bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatiku pun akan mendung, bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7  tahun,  rambutnya keriting ikal  dan  cerdasnya  sama  seperti  ayahnya. Dia  berhasil membuka  password  email Papanya, dan memanggilku, “Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?” Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku
tidak  pernah  merasakan  jatuh  cinta  seperti  ini,  bahkan  pada  Rima.  Aku  mencintai  Rima karena  kondisi  yang  mengharuskan  aku  mencintainya,  karena  dia  ibu  dari  anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada
perasaan  bergetar  seperti  ketika  aku memandangmu,  tidak  ada  perasaan  rindu  yang  tidak pernah  padam  ketika  aku  tidak  menjumpainya.  Aku  hanya  tidak  ingin  menyakiti perasaannya. 
Ketika  konflik2  terjadi  saat  kami  pacaran  dulu,  aku  sebenarnya  kecewa,  tapi  aku
tidak  sanggup mengatakan  padanya  bahwa  dia  bukanlah  perempuan  yang  aku  cari  untuk mengisi  kekosongan  hatiku.  Hatiku  tetap  terasa  hampa,  meskipun  aku  menikahinya.
Aku  tidak  tahu,  bagaimana  caranya  menumbuhkan  cinta  untuknya,  seperti  ketika  cinta untukmu  tumbuh  secara  alami,  seperti  pohon2  beringin  yang  tumbuh  kokoh  tanpa  pernah  mendapat  siraman  dari  pemiliknya.  Seperti  pepohonan  di  hutan2  belantara  yang  tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.
Aku  tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang  lain dan aku adalah  laki2 yang  sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa,  itu  tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan  tertawa, dia bisa mendapatkan  segala  yang  dia  inginkan  selama  aku mampu. Dia  boleh mendapatkan seluruh  hartaku  dan  tubuhku,  tapi  tidak  jiwaku  dan  cintaku,  yang  hanya  aku  berikan untukmu. Meskipun ada  tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.
yours,
Mario
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku  tidak  pernah  mencintaiku.  Dia  tidak  pernah  bahagia  bersamaku.  Dia mencintai  perempuan  lain.  Aku  mengumpulkan  kekuatanku.  Sejak  itu,  aku  menulis  surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan di amplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.
Mobil  yang  dia  berikan  untukku  aku  kembalikan  padanya.  Aku  mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput  anak2ku. Mario merasa  heran,  karena  aku  tidak  pernah  lagi  bermanja  dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu  terlalu  lama pacaran,  sedangkan  teman2ku  sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya. Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia  tidak mengatakan saja, bahwa dia  tidak mencintai aku dan  tidak menginginkan aku ?  itu  lebih aku hargai daripada dia  cuma  diam  dan  mengangguk  dan  melamarku  lalu  menikahiku.  Betapa  malangnya nasibku. Mario  terus menerus  sakit2an,  dan  aku  tetap merawatnya  dengan  setia. Biarlah  dia mencintai  perempuan  itu  terus  di  dalam  hatinya.  Dengan  pura2  tidak  tahu,  aku  sudah membuatnya  bahagia  dengan  mencintai  perempuan  itu.  Kebahagiaan  Mario  adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.
**********
Setahun kemudian…
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu
masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.
Mario,  suamiku….Aku  tidak  pernah menyangka  pertemuan  kita  saat  aku  pertama kali  bekerja  di  kantormu,  akan  membawaku  pada  cinta  sejatiku.  Aku  begitu  terpesona padamu yang pendiam dan  tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku  tidak bertepuk sebelah  tangan.  Aku  mencintaimu,  dan  begitu  posesif  ingin  memilikimu  seutuhnya. 
Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan  tidak memperdulikan aku. Aku merasa di atas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang  diinginkan  banyak  pria,  telah memenuhi  ruang  hatimu  dan  kamu  terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..
Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario. Aku melihat matamu  begitu  terluka,  ketika  berkata,  “kenapa, Rima? Kenapa  kamu mesti  cemburu?  dia  sudah  menikah,  dan  aku  sudah  memilihmu  menjadi  istriku?” Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.
Sekarang  aku  menyesal,  memintamu  melamarku.  Engkau  tidak  pernah  bahagia bersamaku. Aku  adalah hal  terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita  yang sempurna yang engkau inginkan.
Istrimu, Rima”
Di surat yang lain,
“………Kehadiran  perempuan  itu membuatmu  berubah,  engkau  tidak  lagi  sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……”
Disurat yang kesekian,
“…….Aku  bersumpah,  akan  membuatmu  jatuh  cinta  padaku. Aku  telah berubah, Mario. Engkau  lihat kan, aku  tidak  lagi marah2 padamu, aku  tidak  lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan  ibumu. Aku  selalu  tersenyum menyambutmu pulang ke  rumah. Dan aku selalu  meneleponmu,  untuk  menanyakan  sudahkah  kekasih  hatiku  makan  siang  ini?
  Aku merawatmu  jika  engkau  sakit,  aku  tidak  kesal  saat  engkau  tidak  mau  aku  suapi,  aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah……. Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya……..”
Meisha  menghapus  air  mata  yang  terus  mengalir  dari  kedua  mata  indahnya…
dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.
Disurat terakhir, pagi ini…
“…………..Hari  ini adalah hari ulang  tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun  lalu engkau tidak pulang ke rumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya di rumah Bude  Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.
Saat  aku  tiba  di  rumah  kemarin malam,  aku melihat  sinar  kekhawatiran  dimatamu. Engkau  memelukku,  dan  menyuruhku  segera  ganti  baju  supaya  tidak  sakit. Tahukah engkau suamiku, Selama hampir 15  tahun aku mengenalmu, 6  tahun kita pacaran, dan hampir 9  tahun kita menikah,  baru  kali  ini  aku melihat  sinar  kekhawatiran  itu  dari matamu,  inikah  tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………”
Jelita menatap Meisha, dan bercerita, “Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh  aku  melihat  keceriaan  diwajah  mama,  dia  terus  melambai-lambaikan  tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu  cantik. Meskipun dulu  sering marah2  kepadaku,  tapi  aku  selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya di seberang  jalan, Ketika mama menyeberang  jalan,  tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……”.
Jelita memeluk Meisha  dan  terisak-isak. Bocah  cantik  ini masih  terlalu  kecil  untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa. Meisha mengeluarkan  selembar kertas  yang dia  print  tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.
Dear Meisha,
Selama  setahun  ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia  tidak  lagi marah2 dan selalu  berusaha  menyenangkan  hatiku.  Dan  tadi,  dia  pulang  dengan  tubuh  basah  kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya  aku  memiliki  dia.  Hatiku  mulai  bergetar….  Inikah  tanda2  aku  mulai mencintainya? Aku  terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku  akan  memberikan  surprise  untuknya,  aku  akan  membelikan  mobil  mungil  untuknya, supaya  dia  tidak  lagi  naik motor  kemana-mana. Bukan  karena  dia  ibu  dari  anak2ku,  tapi karena dia belahan jiwaku….
Meisha  menatap  Mario  yang  tampak  semakin  ringkih,  yang  masih  terduduk disamping  nisan  Rima.  Di  wajahnya  tampak  duka  yang  dalam.  Semuanya  telah  terjadi, “Mario…… Kadang  kita  baru  menyadari  mencintai  seseorang,  ketika  seseorang  itu telah  pergi meninggalkan kita.……”

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikanya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikanya abu

Dikutip dari buku "Sepiring Gado-gado cinta"